Rabu, 09 September 2009

Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno
Kehidupan politik.
Di Jawa Tengah,Kerajaan Mataram Kuno terbagi menjadi 2 Dinasti yaitu:
1. Dinasti Sanjaya : didirikan oleh Raja Sanjaya th.732 M beribukota di Medang ri Pohpitu dan beragama HINDU.
2. Dinasti Syailendra: didirikan oleh Raja Bhanu th.778 M beribukota di Kedu Selatan dan beragama Budha.
JAWA TENGAH
Setelah Raha Sanjaya wafat, kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno dipegang oleh Dapunta Sailendra, pendiri wangsa Sailendra. Para raja keturunan wangsa Sanjaya seperti Sri Maharaja Rakai Panangkaran, Sri Maharaja Rakai Panunggalan, Sri Maharaja Rakai Warak, dan Sri Maharaja Rakai Garung merupakan raja bawahan dari wangsa Sailendra. Oleh Karena adanya perlawanan yang dilakukan oleh keturunan Raja Sanjaya, Samaratungga (raja wangsa Sailendra) menyerahkan anak perempuannya, Pramodawarddhani, untuk dikawinkan dengan anak Rakai Patapan, yaitu Rakai Pikatan (wangsa Sanjaya). Kedua Dinasti dapat disatukan melalui perkawinan politik antara Raja Rakai Pikatan(Dinasti Sanjaya) dengan pramodhawardani(Dinasti Syailendra). Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan th.898-910 M pada masa pemerintahan Raja Balitung. Dalam pemerintahan ia dibantu oleh 3 Mahamantri,yaitu Mahamantri I hino,Mahamantri I halu,dan Mahamantri I sirikan. Sepeniggal Raja Balitung,kerajaan tersebut mengalami kemunduran. Kerajaan ini hancur akibat tertimpa bencana Letusan Gunung Merapi.
JAWA TIMUR
Setelah terjadinya bencana alam yang dianggap sebagai peristiwa pralaya, maka sesuai dengan landasan kosmologis harus dibangun kerajaan baru dengan wangsa yang baru pula. Pada abad ke-10, cucu Sri Maharaja Daksa, Mpu Sindok, membangun kembali kerajaan ini di Watugaluh (wilayah antara G. Semeru dan G. Wilis), Jawa Timur. Mpu Sindok naik takhta kerajaan pada 929 dan berkuasa hingga 948. Kerajaan yang didirikan Mpu SIndok ini tetap bernama Mataram. Dengan demikian Mpu Sindok dianggap sebagai cikal bakal wangsa baru, yaitu wangsa Isana. Perpindahan kerajaan ke Jawa Timur tidak disertai dengan penaklukan karena sejak masa Dyah Balitung, kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno telah meluass hingga ke Jawa Timur. Setelah masa pemerintahan Mpu Sindok terdapat masa gelap sampai masa pemerintahan Dharmawangsa Airlangga (1020). Sampai pada masa ini Kerajaan Mataram Kuno masih menjadi saatu kerajaan yang utuh. Akan tetapi, untuk menghindari perang saudara, Airlangga membagi kerajaan menjadi dua, yaitu Kerajaan Pangjalu dan Janggala.
Pada umumnya, istilah Kerajaan Medang hanya lazim dipakai untuk menyebut periode Jawa Timur saja, padahal berdasarkan prasasti-prasasti yang telah ditemukan, nama Medang sudah dikenal sejak periode sebelumnya, yaitu periode Jawa Tengah.
Sementara itu, nama yang lazim dipakai untuk menyebut Kerajaan Medang periode Jawa Tengah adalah Kerajaan Mataram, yaitu merujuk kepada salah daerah ibu kota kerajaan ini. Kadang untuk membedakannya dengan Kerajaan Mataram Islam yang berdiri pada abad ke-16, Kerajaan Medang periode Jawa Tengah biasa pula disebut dengan nama Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu.

Kehidupan Ekonomi.
Kehidupan ekonomi bertumpu pada pertanian. Perdangan mulai mendapat perhatian setekah masa pemerintahan Raja Balitung,yaitu dengan didirikannya pusat-pusat perdangan di daerah sekitar Bengawan Solo. Untuk memperlancar arus perdagangan, desa-desa di sekitar Bengawan Solo dibebaskan dari pajak.Kerajaan Mataram Kuno memang terkenal sebagai negara agraris, sedangkan saingannya, yaitu Kerajaan Sriwijaya merupakan negara maritim.

from wikipedia Indonesia

Tidak ada komentar: